Group.CO.ID, JAKARTA – Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. IPTEK tidak hanya semakin memperdekat jarak dengan era futuristik tetapi juga telah mewujudkan apa yang sebelumnya hanya dapat ditemui di film-film fiksi ilmiah menjadi nyata.
Akan tetapi, dengan kemajuan sains dan teknologi yang sangat pesat saat ini, masa depan yang dulu hanya merupakan fantasi di dalam film sudah dapat dirasakan secara nyata oleh kita sekarang. Ini mencakup berbagai aspek seperti kecerdasan buatan, bioteknologi, robortika, sampai perjalanan Antar Bintang.
Bidang sains dan teknologi memberikan janji untuk menghadirkan terobosan yang dapat memperbarui bagaimana kita menjalani kehidupan, melakukan pekerjaan, serta bersosialisasi dengan sesama dan alam sekitar.
Bidang yang mengalami pertumbuhan pesat salah satunya adalah teknologi kuantum. Perhitungan kuantum diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan berukuran sangat kecil dan rumit dalam hitungan detik, sementara itu akan memakan waktu bertahun-tahun jika dilakukan menggunakan komputer biasa.
Sekarang dapat mengubah banyak sektor seperti tranportasi, energi, kesehatan, kriptografi, penelitian obat-obatan, dan simulasi cuaca serta yang lainnya.
Kecerdasan buatan (AI) di masa depan akan menjadi lebih canggih dan menyatu dengan rutinitas kita sehari-hari. Kendaraan otomatis, perawat virtual berbasis AI, serta diagnosis penyakit oleh sistem kesehatan yang tepat sasaran, adalah bagian kecil dari kemampuan teknologi saat ini.
Ini menunjukkan bahwa masih ada banyak sektor yang bakal mengalami perubahan pesat akibat perkembangan teknologi lainnya. Misalnya saja Tiongkok sudah merombak berbagai aspek kehidupannya melalui kemajuan teknologinya tersebut. Bahkan, Tiongkok kini termasuk dalam jajaran negara-negara paling maju di bidang perkembangan teknologi global saat ini.
Dalam dunia kesehatan, perkembangan bioteknologi serta teknik editing gen seperti CRISPR membawa harapan baru dalam mengobati penyakit yang diturunkan secara genetik. Berbagai penelitian dan percobaan juga sudah dijalankan dengan tujuan untuk meningkatkan masa hidup manusia.
immortality quantum)
.
Organe buatan, pemulihan jaringan, serta nanobot medis kemungkinan besar akan menjadi umum di berbagai dekade mendatang.
Di samping itu, penjelajahan ruang angkasa bakal semakin berani. Misinya meliputi pendaratan di Mars, mendirikan pemukiman di Bulan, serta mencari tanda-tanda kehidupan pada dunia-dunia baru yang dicanangkan oleh organisasi antariksawan seperti NASA dan juga korporasi swasta seperti SpaceX.
Astronom saat ini sedang melaksanakan penelitian serta ekspedisi ke berbagai planet dan bintang dalam upaya mencari lokasi alternatif hunian bagi umat manusia selain Bumi, sebuah usaha dan kerja keras yang sangat luar biasa.
Di tengah lingkungan yang selalu berkembang dengan pesat serta dipenuhi ketidaktentuan, organisasi-organisasi seperti pemerintahan dan institusi nirlaba dihadapkan pada kewajiban untuk dapat menyesuaikan diri dan mengambil keputusan strategis yang tak sekadar aktual saat ini namun juga mempertimbangkan jangka panjang.
foresight
). Di sinilah konsep
foresight
Atau pemikiran strategis tentang masa depan menjadi krusial.
Foresight m
merupakan metode terstruktur yang bertujuan untuk memprediksi perkembangan di masa depan serta menyusun taktik guna menangani dampaknya.
Berbeda dengan peramalan
(forecasting)
yang mengkhususkan diri dalam ramalan berdasarkan data historis, foصند
resight
Lebih berfokus pada penjelajahan dan spekulasi—menyajikan peluang untuk skenario masa depan yang mungkin terwujud.

Tujuan utama
foresight
merupakan mendukung pemegang keputusan dalam: Menyadari pola dan hambatan jangka panjang. Merumuskan gambaran masa depan yang tegas serta menyusun aturan atau langkah-langkah yang fleksibel.
Menurunkan risiko serta ketidaktentuan. Melalui studi foresight dapat meningkatkan kompetitifitas, persiapan dalam menghadapi perubahan besar, serta menciptakan ide-ide baru sesuai dengan tuntutan di waktu mendatang.
Menurut pendapat Yanuar Nugroho, masa depan seharusnya dibangun dengan sengaja.
(Masa depan harus dibentuk)
bukan hanya diestimasi atau bahkan semata-mata ditafsirkan.
Dalam prespektif
future study
bahwa masa depan tidaklah suatu hal yang telah terdapat di sana dan selanjutnya dicari, tetapi adanya sudah ditetapkan sebab dipersiapkan lebih awal, mereka hadir karena dirancang sebelumnya.
Sedangkan masa depan
(futur
e) terjadi akibat pengaruh yang signifikan dari zaman sebelumnya (
hindsight
) serta peristiwa-peristiwa terkini, agar manusia dapat merenungkan tentang hal-hal tersebut dan mempertimbangkan untuk menyampaikan pendapat atau saran (
insight
) untuk menciptakan era masa depan (f
oresigh
t).
Sebagai pribadi ataupun badan usaha, kita memiliki kewajiban bersama untuk menciptakan kehidupan di masa mendatang yang lebih baik serta membentuk generasi berikutnya menjadi manusia yang berkualitas guna menyongsong zaman yang cemerlang.
( the golden age).
Namun jika
the future
jika hal ini tidak dirancang atau dipersiapkan secara sungguh-sungguh dari sekarang, hasilnya akan seperti ini
membunuh kesempatan hidup lebih baik
Karena kelangkaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada akhirnya menyaring orang-orang yang kurang mampu, Artificial Intelligence (AI) serta robotik akan menempati posisi pekerjaan di mana manusia tersebut tak terampil lagi. Saat ini, kita dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja manusia telah dikurangi seiring dengan semakin bergantinya tugas-tugas mereka kepada mesin-mesin dan Inteligensi Buatan (IA).
Pihak pemerintah yang bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan publik perlu melaksanakan
scanning
Global guna mendeteksi arah tren internasional yang tengah berkembangan dengan cepat pada masa kini.

Ini perlu dilaksanakan untuk mempersiapkan suatu negara agar dapat menangani gangguan akibar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setidaknya negara tersebut harus bisa mencapai keseimbangan terhadap arus cepatnya pergantian jaman yang dipicu oleh perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, melalui usaha tersebut pemerintah dapat menyusun skenario beserta perencanaan guna menciptakan masa depan yang sesuai dengan aspirasi putra-putri bangsa. Mereka juga bertujuan mengembangkan program pengembangan kemampuan dan penambahan kecerdasan bagi masyarakat kurang terampil sehingga mereka tak akan kesulitan menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. Penting sekali untuk melakukan hal ini supaya generasi mendatang memiliki persiapan yang matang dan bisa menjalani hidup lebih baik di waktu datang. Kita kembali tegaskan bahwa masa depan bukanlah suatu yang ditebak-tebak tetapi seharusnya dibuat dan dipersiapkan.
Meski di negara-negara berkembang sistem kapitalismenya juga sudah berevolusi dengan pesat, di mana dulu ia mengumpulkan sumber daya melalui jalur pasar tradisional dan sektor bisnis nyata, saat ini pergeseran tersebut terjadi ke arah industri digital. Atau seperti yang dikemukakan Yanis Varoufakis dalam salah satu buku-nya menggunakan terminologi ‘kapitalisme digital’.
technofeudalismo.
Artinya semua berubah akibat teknologi khususnya teknologi IT.
Teknologi feudalisasi adalah ide yang menggambarkan bagaimana hubungan kuasa serta perekonomian pada masa digital mirip dengan sistim feodal jaman dulu. Konsep ini diajukan oleh Yanis Varoufakis dalam karyanya berjudul “Tecnofeudalismo.”
Dia memberikan pandangan bahwa perusahaan teknologi besar kini telah menggantikan pasar dan keuntungan sebagai pilar utama ekonomi dengan platform digital dan pemungutan sewa (rent-seeking).
Dengan demikian, sistem ini dianggap sebagai bentuk baru eksploitasi yang menciptakan hubungan kekuasaan serupa dengan sistem feudal, di mana pengguna menjadi “siers” yang memberikan data mereka sebagai imbalan atas akses ke platform, sementara perusahaan teknologi besar menjadi “lords” yang mengendalikan akses dan sumber daya.
Dengan demikian, pasar tradisional saat ini telah beralih menjadi sebuah platfom digital, sementara laba berganti fungsi menjadi biaya penyewaan. Tanpa disadari, pengguna dari platform tersebut ditempatkan dalam posisi baik sebagai konsumen maupun produsen di bawah kendali korporat teknologi raksasa menggunakan data yang mereka berikan. Di sinilah struktur eksploitasi yang diciptakan oleh industri digital terus bertahan meskipun bentuknya sudah menyesuaikan diri dengan era digital. Pada akhirnya, karena kemampuan manusia yang terbatas, individu akan semakin mengandalkan berbagai platform digital hingga pada titik tertentu bisa jadi tersingkir atau terasing oleh perkembangan teknologi tersebut.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan teknologi yang cepat, pemerintah perlu memastikan bahwa kemajuannya tak dapat dihindari dan seharusnya upayakan persiapan serta pembentukan generasi masa depan dengan kualitas superior. Sebagai penyusun kebijakan, pemerintah wajib merumuskannya secara adaptif dan menyediakan aturan-aturan yang mendorong inovasi. Selain itu, diperlukan peningkatan efisiensi dalam struktur birokrasinya sehingga perkembangan teknologi akan semakin maju dengan cepat.
Di samping itu, pemerintah perlu mendukung sektor pendidikan dan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM), di mana penataan SDM harus menjadi fokus nomor satu. Menyelaraskan literasi digital, keterampilan coding, dan kemampuan teknis ke dalam sistem belajar sangat diperlukan, bersama-sama dengan penyediaan program re-skilling.
reskilling
) serta meningkatkan kemampuan (upskilling) bagi pekerja supaya tetap terdepan dari otomatisasi.
Di samping poin tersebut, perlu juga menciptakan tradisi serta ekosistem penelitian dan inovasi di dalam kurikulum pendidikan. Hal ini penting lantaran perkembangan teknologi senantiasa dimulai dari proses penelitian dan inovasi sebelum akhirnya direalisasikan ke dalam bentuk produk.
Agar dapat mencapai hal tersebut, peranan pemerintah dalam pengaturan alokasi dana harus semakin diutamakan. Negara-negara yang sudah berkembangan menunjukkan bahwa pendanaan untuk penelitian dan pengembangan (R&D) sungguh penting dengan jumlah sekitar beberapa triliun rupiah, sementara Indonesia baru mencapai 0,24% dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN). Selain itu, mendirikan inkubator teknologi serta meningkatkan kolaborasi antara institusi pendidikan, dunia usaha, dan pemerintah (heliks tiga) pun wajib dilakukan secara masif.
Usaha-usaha tersebut perlu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus untuk mencegah Indonesia tertinggal dari perkembangan teknologi.