Menjelajahi Sistem Start-Stop pada Mesin Mobil: Solusi Hemat Bahan Bakar Masa Kini

Diposting pada
banner 336x280


technozone.biz.id

– Sistem s
tart-stop engine
Kini teknologi tersebut semakin sering dijumpai pada mobil-mobil baru yang diproduksi. Selain menjadi indikator perkembangan industri otomotif, fitur ini pun sangat berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar serta mengurangi polusi udara dari gas pembuangan.

Sistem
start-stop
Otomatis bekerja dengan cara memadamkan mesin kendaraan secara otomatis ketika mobil sedang tidak Bergerak, misalnya saat menghadapi lampu lalu lintas atau tersendat macet. Mesin akan hidup kembali secara otomatis begitu pengemudi bersiap untuk meneruskan perjalanannya.

Efisiensi dan Ramah Lingkungan
Sasaran primer dari teknologi tersebut ialah meminimalisir penggunaan bahanbakar berlebih dan mengurangi pelepasan gas karbon dioksida (CO₂). Menurut informasi teknikal, sistem tersebut
start-stop
dapat mengurangi emisi sebesar 3 sampai 8 persen. Tidak mengherankan apabila sistem ini menjadi pilihan utama bagi para pembuat kendaraan bermotor dalam rangka mematuhi peraturan tentang emisi yang makin tegas, terlebih lagi di wilayah Eropa.

Begini Cara Kerjanya
Ketika mobil benar-benar berhenti dan persneling diposisikan pada gigi netral (bagi yang menggunakan transmisi manual), sistem akan menangkap situasi tersebut sebagai kesempatan untuk memadamkan mesin. Nantinya, mesin akan secara otomatis dimatikan tanpa intervensi dari supir. Sedangkan dalam kendaraan bermesin otomotif, prosesnya dapat dilakukan hanya dengan mengerahkan pedal rem untuk menjalankan fitur ini.
Walaupun mesin dalam keadaan mati, berbagai peralatan elektronik seperti lampu, AC kabin, dan sistem hiburan masih bisa digunakan. Hal tersebut semua dijalankan melalui baterai mobil yang dirancang secara khusus untuk mengatasi muatan ekstra dari komponen-komponen itu.
start-stop.
Ketika pengendara menekan kopling atau melepaskan pedal rem (bergantung pada tipe transmisinya), mesin akan segera hidup kembali dengan kecepatan tinggi. Proses tersebut berlangsung hanya beberapa detik dan hampir tidak tersadar.

Sensor dan Komponen Khusus
Kinerja sistem
start-stop engine
Didukung oleh sejumlah sensor canggih seperti sensor kecepatan roda, posisi gigi transmisi, serta sensor poros crankshaft. Tambahan pula ada sensor baterai elektrik (EBS) yang bertugas untuk menyetel proses pengisian daya dan menjaga tegangan agar selalu konstan ketika mesin dihidupkan kembali.
Agar terhindar dari aus yang tidak normal, bagian starter di kendaraan berbasis sistem ini harus diperhatikan.
start-stop
Dirancang menjadi lebih tangguh, menggunakan material serta konstruksi yang mampu menahan beban pemakaian intensitas tinggi.

Diperkuat oleh Teknologi Baterai Canggih
Dengan berjalannya waktu, teknologi baterai untuk transportasi mulai berkembang.
start-stop
Selain itu juga turut mencapai perkembangan. Baterai standar dinilai tidak cukup memadai untuk menyimpan beban dari sistem tersebut. Karena alasan itu, dipakailah baterai yang menggunakan teknologi EFB.
(Enhanced Flooded Battery)
atau AGM
(Absorbent Glass Mat)
yang lebih unggul dan dapat menyesuaikan sistem restorasi energi
(regenerative braking).
Banyak kendaraan juga memiliki sistem pengumpulan tenaga rem, yang merubah energi gerak menjadi daya listrik lalu disimpan kembali di dalam baterai agar bisa dipakai ketika mobil sedang diam.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *