Skopje adalah pusat pemerintahan dan kota penting di Makedonia Utara, berada di tepian Sungai Vardar. Kota ini bermula sebagai permukiman lama bernama Scupi, yang pernah menjadi kekuatan utama bagi suku Illyrian.
Skopje bertindak sebagai titik fokus penting dalam sistem transportasi, diperkuat oleh infrastruktur seperti rel kereta api, jalan raya, dan bandar udara canggih. Selain itu, kota ini menjadi tempat untuk perguruan tinggi tua yang dibentuk pada tahun 1949, institusi pendidikan teknis, serta Akademi Ilmu Pengetahuan dan Seni Macedonia.
Mari kita lihat beberapa informasi menarik tentang Skopje di bawah ini!
1. Asli berasal dari zaman prasejarah
Di jaman dahulu, Skopje — yang dulunya bernama Skupi — mempunyai peran penting secara strategis. Beberapa sisa kota kuno bisa dilihat di Zajcev Rid, tidak jauh dari mulut sungai Lepenc pada wilayah Vardar dan sekitar desa Zlokukani. Pada periode tersebut, Skupi menjelma sebagai pusat pemerintahan Dardania seperti diketahui dalam catatan-historia tersebut.
North Macedonia Timeless
.
Menurut catatan Bizantium, Skopje disebut juga sebagai Skopia, sedangkan masyarakat Slavia memanggilnya Skopie, Skopje, atau Skoplje. Dibawah kekuasaan Kaisar Samoil, wilayah ini sempat menjadi bagian dari kerajaannya; akan tetapi, setelah itu ia jatuh dibawah kontrol Bizantium, Bulgaria, dan Serbia secara bergantian. Tahun 1392, tentara Ottoman merebut kota tersebut serta merubah nama kotanya menjadi Üsküb.
2. Terkena guncangan gempa bumi di tahun 1963
Pada 26 Juli 1963 sekitar pukul 05:17 pagi, terjadi gempa hebat di Skopje dengan kekuatan mencapai 9 pada skala Mercalli dan 6,1 menurut skala Richter.
North Macedonia Timeless
menggambarkan bahwa musibah itu mer enggang nyawa sebanyak 1.070 jiwa, menghancurkan 90% struktur perkotaan, serta mendorong lebih dari 20.000 penduduk menjadi pengungsi tanpa tempat tinggal. Pasca guncangan gempa, Skopje direkonstruksi ulang dengan memperkenalkan rancangan arsitektural yang dirumuskan oleh Kenzo Tange bersama-sama dengan Adolf Ciborowki.
Stasiun kereta tua sekarang difungsikan menjadi Museum Kota Skopje dan tetap berdiri sebagai bukti dari guncangan gempa hebat itu. Fitur paling dikenalinya mungkin adalah jam besar pada bangunan tersebut. Jam ini selalu memperlihatkan pukul 05:17, yaitu waktu persis ketika gempa terjadi.
3. Dikenal sebagai kota persatuan pada masa kini
North Macedonia Timeless
menyatakan bahwa Skopje dihargai karena menjadi kota solidaritas, tempat dimana pemulihan sukses terwujud melalui dukungan bersama dari berbagai pihak. Bantuan awal mula tiba dari seluruh republik Yugoslavia pada masa tersebut. Hanya beberapa hari sesudah guncangan gempabumi tahun 1963, regu pencarian dan bantuan dari penjuru dunia pun membanjiri daerah tersebut.
Seluruhnya, 87 negara asing mengajukan bantuan kepada Skopje. Sumbangan mereka sangat berpengaruh dalam membangun ulang kota tersebut. Bantuan internasional ini menjadi faktor utama bagi Skopje untuk pulih dari kerusakan yang terjadi.
4. Simbolnya adalah Jembatan Batu.
Jembatan Batu yang terletak di atas Sungai Vardar didirikan pada awal masa 1400-an dan berfungsi sebagai penghubung antara area tua dan baru dari kota Skopje, sesuai dengan informasi yang diberikan.
North Macedonia Timeless
Trotoar diperkenalkan di atas jembatan pada tahun 1905; sedangkan pembaharuan lengkap dilakukan sekitar era 1990-an. Berada di sisi kirinya sungai, terdapat papan peringatan yang didirikan untuk memperingati para warga Skopje yang menjadi korban eksekusi pada tahun 1944 ketika daerah tersebut masih dalam kendali Jerman.
Pada awalnya, Jembatan Batu terdiri dari 13 arkade, dengan total panjang sebesar 215 meter serta lebar mencapai 6 meter. Agar dapat kembali menampilkan penampakan semula, proses perbaikan dilakukan mulai tahun 1992. Usaha tersebut akhirnya sukses membawa jembatan pulih ke dalam ukuran lebarnya yang pertama kali.
5. Patung Alexander Agung kurang lebih tak dapat dilewatkan
Patung Alexander Agung, tokoh nasional
Makedonia Utara
, menguasai Alun-alun Makedonia dan menjadi salah satu struktur vital di Skopje, sesuai dengan
Kathi Daniela
Lapangan itu, yang dilengkapi dengan gerbang keberhasilan besar bersama berbagai patung dan monumen lainnya, adalah komponen utama dari proyek ‘Skopje 2014’. Proyek ini dimaksudkan untuk merombak kota melalui penambahan unsur-unsur arsitektural mewah.
Di launching pada tahun 2010, program ini berupaya merombak Skopje agar memiliki ciri arsitektural gaya Baroque. Proyek Skopje 2014 kemudian diberhentikan pada tahun 2017, dengan beberapa pihak menyarankan untuk menghapusnya sepenuhnya. Namun demikian, saat ini Alun-alun Makedonia telah menjelma menjadi destinasi favorit bagi penduduk setempat yang sering kali berkumpul disana bersama keluarganya di waktu malam, serta kontinuitas dalam penggunaannya dipandang sebagai suatu dampak positif.
Secara singkat, Skopje merupakan sebuah kota yang penuh dengan energi dan menggabungkan antara warisan historis, kekayaan budaya, serta desain moderen. Tempat ini menjadi tujuan ideal untuk segala macam wisatawan. Mulai dari tempat-tempat bersejarah sampai bangunan-bangunan bergaya kontemporer yang memesona, Skopje memberikan petualangan luar biasa.